sapi sono' Madura



Sapi merupakan hewan yang paling banyak berjasa dalam kehidupan masyarakat Madura, yaitu menggarap lahan pertanian. Contoh saja; para petani Madura menggunakan sapi - sapi untuk membajak sawah mereka. Karena besarnya jasa sapi kepada petani , maka para petani memberikan perlakuan khusus kepada sapi piaraanya . Perhatian tersebut dilakukan dengan memberikan kandang khusus , makanan pilihan dan sesekali dimandikan untuk membersihkan kotoran dan menjaga kesehatannya.

Kegunaan sapi bagi petani, bukan hanya sebagai penarik bajak untuk mengolah lahan pertanian. Tetapi sapi pada masa itu juga dijadikan sebagai alat transportasi yang dinamakan dengan sapi pajikaran, sapi yang digunakan untuk menarik pedati. Sapi betina berperan pula sebagi sapi pangorbi ( induk betina ) untuk diambil anaknya (keturunannya) karena kualitas yang bagus. Kualitas sapi dapat dilihat dari bentuk tubuh , warna kulit dan kesehatannya. Sapi betina bagi petani merupakan investasi yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan mendadak yang mendesaknya. Anak sapi setelah dirasa cukup besar, biasanya dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Sapi sebagai bagian kebutuhan penting dalam kehidupan petani membawa pengaruh terhadap budaya hidup petani di Madura. Selain sapi dijadikan alat bantu pertanian, sapi tersebut juga dapat dimanfatkan untuk hal – hal lainnya. Yang akan dibahas di bawah ini adalah sapi sebagai hiburan, yaitu sapi sono’.

Sapi - sapi betina selain dijadikan pangorbi, beberapa yang kualitasnya bagus dijadikan sapi Phajangan atau lotrengan. Salah satu bentuk tradisi yang membawa pengaruh terhadap pemeliharaan dan perawatan sapi, pada gilirannya sapi - sapi tersebut tetap terawat dan dapat dimanfaatkan untuk membantu dan meringankan kerja para petani. Sapi sono sampai saat ini masih menjadi bagian dari tradisi petani di sumenep dan Pamekasan. Di Sumenep pemeliharaan sapi sono masih dapt ditemukan di daerah Ganding , Batu putih , bluto dan Batang - batang. Berbeda dengan kerapan sapi, dalam penilaian sapi sono’ ini yaitu penampilan sapi – sapi betina tersebut.

Pemeliharaan sapi sono juga memerlukan perawatan yang insentif , sebagaimana layaknya sapi kerapan. Sapi - sapi tersebut diberikan makanan pilihan perawatan kebersihan dan kesehatannya . Sapi sono atau sapi Pajhangan , merupakan sapi betina pilihan yang dipajang dan diberi aksesoris layaknya sapi kerapan , hanya saja tidak menggunakan Kaleles. Pada sepasang sapi sono dipasang pangonong , dan pakaian yang bersulamkan benang emas yang berkilauan ketika ditimpa sinar matahari. Pada pakaian tersebut terdapat rumbai - rumbai yang bergelantungan dan tak kalah menariknya kulit sapi terlihat bersih terawat dengan kuku dan tandhuk yang terpelihara pula.

Kontes sapi sono biasanya diadakan bersamaan dengan kerapan sapi . Pelaksanannya mengawali pelaksanaan kerapan sapi. Lapangan yang digunakan sama seperti lapangan kerapan sapi hanya ada beberapa aksesoris yang dipakai dalam kerapan sapi, tidak ditemukan pada kontes sapi sono. Sapi sono yang mengikuti kontes, diberikan pakaian yang menarik dengan berbagai aksesoris tapa kaleles. Dua pasang sapi akan dilepas dari garis start menuju lintasan atau arena yang terdapat labhang saketheng ( semacam Gapura ) yang diberi aneka benda supaya sapi ketakutan ketika melintasi gerbang. Benda - benda yang dipasang di setiap gapura yang akan dilewati sapi, antara lain : sermin besar , orang - orangan atau topeng dan semacamnya. Pasangan sapi yang mengikuti kontes akan dinilai oleh juri kontes. Penilaian yang diberikan juri meliputi : keanggunan sapi ketika berjalan dengan pasangannya dengan arah lurus kedepan. Keselarasan waktu berjalan , seirama dengan musik pengiring yang menyertainya menjadi unsur penilaian yang turut menentukan. Keselarasan ketika berjalan , kesamaan langkah sapi sono dan kepaduannya dengan musik menjadi suatu tontonan yang menarik. Hal itu hanya bisa dilakukan pasangan sapi yang terlatih dengan baik. Artinya sapi yang terbiasa dengan latihan akan mampu memadukan langkah kaki dengan irama musik. Latihan yang memerlukan ketelatenan dan kesabaran sehingga sapi mengenal irama musik yang menyertainya. Unsur penilaian lainnya , ketepatan berhenti dibawah gapura yang diberi benda yang menakutkan tadi. Sapi yang tidak takut atau berani dan terlatih dengan baik, akan berhenti tepat dibawah gapura sesuai dengan perintah pengendali atau pemiliknya. Sapi yang tepat berhenti dibawah gapura telah ditetapkan dewan juri sebagai pemenang .
Kontes api sono’ tidak kalah menariknya dengan kerapan sapi dan sapi yang menang dalam kontes sapi sono’ juga memiliki harga jual yang cukup mahal. Perawatan dan latihan yang diberikan memerlikan biaya yang mahal seperti layaknya perawatan pada sapi kerapan. Tradisis ini masih terus berlangsung, meski dalam kontesnya tidak seramai penyelenggaraan kerapan sapi. Keberadaan sapi sono’ menandakan kentalnya budaya tradisi Madura yang berhubungan dengan sapi. Sekaligus menguatkan bahwa sapi merupakan hewan yang paling banyak dipelihara oleh petani Madura.

Lestarinya sapi sono’ , menandakan pula lestarinya teknik - teknik pemeliharaan dan perawatan sapi Madura. Secara langsung , lestarinya sapi sono’ merupakan upaya pelestarian jenis sapi betina yang memiliki kualitas bagus. Pada gilirannya akan mampu mempertahankan jenis sapi Madura, sebagai jenis lokal yang berkualitas unggul.

Pelestarian sape sono’ juga menandakan kecintaan petani Madura terhadap hewan peliharaan yang banyak membantu meringankan pekerjaan petani saat menggarap lahan pertanian.

Dilihat dari nilai investasi , sapi sono’ merupakan salah satu cara menjaga kualitas sapi serta meningkatkan nilai jual yang berarti pula dapat meningkatkan perekonomian petani.
Readmore »» sapi sono' Madura

Kemerosotan moral seorang anak terhadap orang tua




Generasi muda merupakan ujung tombak harapan bagi setiap masayarakat dan bangsanya. Mereka merupakan pilar dari sebuah bangsa. Remaja mempunyai persaan yang sangat sensitif dan sebagian besar dari mereka sudah bisa membedakan hal yang baik dan buruk. Anak merupakan amanat yang dibebankan kepada orang tua kita. Kita adalah mutiara nan mahal yang ada di brangkas mereka. Tanpanya kita tidak mungkin seperti sekarang ini. Belajar dengan nyaman, apalagi dengan keadaan kondisi fisik kita yang alhamdulillah bisa dikatakan sempurna, dalam hal ini yang dimaksud adalah tidak cacat.


Kita berada dalam kandungan seorang ibu selama 9 bulan. Anggap saja ibu kita membawa 2 tubuh kemana-mana sekaligus. Mungkin sedikit sulit untuk kita merasakan apa yang beliau rasakan, tapi setidak-tidaknya kita bisa membayangkan seberapa sengsara ibu kita saat itu.


Setelah mengetahui hal tersebut, ternyata masih banyak remaja saat ini yang tetap tidak patuh terhadap orang tua. Padahal mengingat hal tadi, seharusnya kita membahagiakannya bukan malah membuatnya marah, jengkel, sedih, dan bahkan menangis. Allah pernah berfirman dalam surat Ar Rahman ayat 60 yang artinya adalah ” tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula) ”. Hal ini memberiakn pengertian kepada kita bahwa keharusan berbakti yang paling utama adalah berbakti kepada orang tua. Kita harus merawat dan menjaganya. Sebab, tidak ada tanggung jawab yang lebih utama dibanding dengan tanggung jawab terhadap orang tua, tidak ada kewajiban lain yang lebih penting dan tidak ada yang lebih berhak mendapatkannya selain orang tua.


Dalam surat Al Isra’ ayat 23 – 24 dijelaskan seprti ini, ” jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka jangan sekali – kali kamu mengatakan perkataan ”ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : Wahai Tuhanku, kasihanilah keduanya, sebagaimana mereka berdua mengasihani aku waktu kecil ”.


Seberapa banyak laknat yang akan diturunkan dari langit kepada penduduk bumi ketika seorang pemuda berbuat durhaka pada ayahnya atau seorang pemudi yang durhaka terhadap ibunya. Nabi memerintahkan untuk memarahi orang yang mengabaikan janjinya terhadap orang tua, karena rasa sakit akibat terbakar api dunia itu lebih ringan daripada rasa sakit akibat terlempar ke jurang jahanam.


Maka dari itu saudara – saudaraku, jika kalian ingin Allah meridhai dan tidak memurkaimu, mencintaimu, dan tidak membencimu, dekat denganmu dan tidak menjauhimu, kalian harus berbakti kepada orang tua, menghormatinya, serta berbuat baik pada keduanya. Karena Rasulullah SAW pernah bersabda ” Ridha Allah itu tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua”.
Readmore »» Kemerosotan moral seorang anak terhadap orang tua

Penyebab-penyebab kemerosotan moral seorang wanita muslimah


1. Pencampurbauran dalam dunia pendidikan
Dengan pencampuran antara siswa laki-laki dan siswa perempuan dalam sistem pendidikan, disamping membawa banyak dampak positif, juga membawa dampak negatif.
Dampak positif yang dapat diambil adalah telah sempurnanya sistem sosialisasi para siswa dimana sosialisasi antar manusia yang berbeda kelamin telah terpenuhi. Selain itu, pencampur bauran tersebut juga dapat melatih para siswa untuk lebih mengenal arti kebersamaan.

Pada sekolah setingkat TK atau SD, pencampurbauran antara siswa laki-laki dan siswa perempuan, mungkin efek negatifnya tidak terlihat dengan jelas karena siswa pada umur TK dan SD belum terlalu mengenal tentang pergaulan karena umumnya mereka belum memasuki usia akil baligh.

Namun berbeda halnya dengan anak setungkat SMP, dan SMA. Siswa seumuran tersebut sudah menginjak usia akil baligh yang tentunya tidak sesuai dengan kaidah islam jika dua mahluk berbeda kelamin tersebut disatukan. Jika anak perempuan dan laki – laki dicampurbaurkan, maka efek negatifnya akan terlihat. Di samping menarik kepada moral yang kurang luhur, hal tersebut juga memotivasi dorongan nafsu seksual.

Sebenarnya sistem pendidikan yang mencampurbaurkan antara siswa laki-laki dan siswa perempuan tersebut telah menuai banyak pro dan kontra di masyarakat. Di satu sisi, sistem pendidikan tersebut dapat menguntungkan bahkan lebih mempermudah bagi pengelola pendidikan. Namun di sisi lain, sistem pendidikan tersebut tidak sesuai dengan kaidah-kaidah islam.

2. Kontes busana dan tubuh
Masyarakat di masa sekarang ini tidak asing dengan hal ini. Telah banyak dijumpai hal – hal seperti ini di kehidupan kita. Dahulu tempat – tempat seperti diskotik, atau tempat mesum lainnya terdengar sangat menjijikkan. Namun berbeda dengan sekarang, hal tersebut didengar sangat lumrah di telinga kita. Bahkan sekarang ini sudah dibuka tempat – tempat seperti losmen yang memudahkan kita untuk berbuat maksiat ( mesum ).

3. Dominasi pornografi dalam segala aspek kehidupan
Berbagai alat komunikasi sekarang ini sedikit banyaknya mempengaruhi psikologi seseorang. Tayangan – tayangan televisi, gambar – gambar di majalah dan sebagainya yang mengarah pada hal-hal yang berbau pornografi turut andil dalam fenomena merosotnya moral dan keimanan muslimah. Mengakses hal-hal yang berbau pornografi di era ini, bukanlah menjadi hal yang sulit lagi. Maka, kemerosotan moral akan menjadi semakin tidak terkendali.

4. Kurangnya pengawasan orangtua terhadap tingkah laku anak.
Pada zaman sekarang ini, sebagian besar orang tua lebih mementingkan
urusan mereka masing-masing dibandingkan menemani anak-anaknya di rumah. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu mereka di luar rumah untuk bekerja, pengawasan terhadap anak amat kurang. Padahal, orang tua sangat berperan besar dalam membimbing anak sehingga sang anak tidak terjerumus ke hal-hal yang tidak diinginkan.

5. Tidak pandai memilih teman
Semua orang berhak memiliki teman. Namun tidak semua orang yang kita kenal bisa membawa kita ke arah yang lebih baik. Perasaan seorang muslimah bisa dikatakan lemah, sehingga cepat luluh. Sebagian besar dari mereka mudah terpengaruh perkataan orang lain. Kecuali mereka yang benar – benar memiliki iman yang tangguh. Maka, peran seorang teman yang baik amatlah dibutuhkan guna membimbing kita ke arah yang lebih baik.

6. Faktor lingkungan
Dimana saja kita menginjakkan kaki kita, di situlah kita juga akan menemukan hal – hal baru. Apabila lingkungan di sekitar kita baik, maka dampak yang kita dapatkan juga akan baik. Seperti di lingkungan orang-orang terpelajar atau orang-orang yang kuat imannya. Sebaliknya apabila kita berada di lingkungan yang kurang baik, seperti di lingkungan para criminal, tentunya akan berpengaruh pula pada sikap dan kepribadian kita. Namun itu semua kembali lagi kepada kita sendiri . seberapa kuat iman kita dalam menghadapi persolan di lingkungan sekitar kita.

Readmore »» Penyebab-penyebab kemerosotan moral seorang wanita muslimah

Adab pergaulan wanita dalam islam


  • Bersikaplah lemah lembut dan jauhkan diri dari ucapan-ucapan kotor.
Wanita adalah makhluk Allah yang bisa dibilang lemah. Namun tidak dapat dipungkiri, dalam berbicara seorang wanita dapat lebih aktif daripada laki-laki. Maka dari itu, seorang wanita harus bisa menjaga sikap tersebut dalam bergaul. Rasulullah SAW berwasiat kepada Aisyah ra. beliau bersabda : Wahai Aisyah, bersikaplah yang lembut. Karena sikap lemah lembut tidak terdapat pada sesuatu kecuali ia membuatnya jadi lebih indah, dan sikap lemah lembut tidak dilepas dari sesuatu kecuali ia membuatnya jadi buruk”
  • Tidak diperkenankannya mendominir pembicaraan.
Kaum wanita mempunyai kebiasaan banyak bicara, dan disitulah letak nilai kepribadian mereka. Padahal pembicaraan yang baik adalah yang membari kesempatan orang lain untuk ikut bergabung dalam pembicaraan tersebut.
  • Jangan keluar sampai larut malam.
Kebanyakan wanita sekarang ini suka keluar malam sampai larut malam, terutama pada malam minggu. Mereka lebih suka menghabiskan waktu bersama teman-temannya dengan tujuan tidak jelas daripada menghabiskannya dengan keluarga di rumah. Padahal itu bisa menimbulkan fitnah dan mencemarkan nama baik keluarga.
  • Jangan mengadakan perkumpulan untuk hal yang tidak jelas.
Sebagian besar yang melakukan fitnah (gossip) yaitu wanita. Apalagi jika mereka sudah berkumpul dengan sesama wanitanya. Lidah merupakan anggota tubuh yang cukup kecil tapi berdampak besar bagi kehidupan kita. Maka, kita harus menjaga lidah kita dari pembicaraan yang bias membawa kita ke lubang neraka.
  • Betahlah di rumah
Sebaiknya muslimah tidak keluar rumah apabila tidak ada keperluan yang penting. Kalaupun mereka harus keluar rumah untuk bertemu seseorang, sebaiknya menjadikan rumah kita sebagai tempat bertemu daripada harus bertemu di café dan semacamnya (tentu dengan sesama muslimah).
  • Menundukkan pandangan terhadap lawan jenis.
Sebagaimana firman Allah pada al-quran surah An-Nur ayat 31, yang artinya : katakanlah kepada wanita yang beriman “Hendaklah mereka menahan pandangannya,dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasanya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.
  • Tidak berdua-duaan dengan lawan jenis
Dewasa ini sudah lumrah seorang wanita berduaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya, bahkan di tempat sepi sekalipun. Padahal Allah sudah melarang wanita untuk berduaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Karena orang ketiga diantara mereka adalah setan. Dimanapun dan kapanpun setan dengan mudahnya bisa membisiki dan menggelincirkan kita ke jalan yang salah.
  • Tidak menyentuh lawan jenis
Di dalam sebuah hadits, Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Demi
Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat (janji setia kepada pemimpin).” (HR. Bukhari). Hal ini karena menyentuh lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan salah satu perkara yang diharamkan di dalam Islam. Jika memandang saja dilarang, tentu bersentuhan lebih terlarang karena godaannya tentu jauh lebih besar.
  • Selalu mengumbar senyum dan salam.
Dewasa ini “cipika-cipiki” sudah mendarah daging di area pergaulan.
Bahkan dengan lawan jenis sekalipun. Pada saat itulah iblis tertawa dan bersenang-senang karena sudah berhasil membisiki kita ke jalan yang sesat. Alangkah baiknya kita sebagai muslimah, mengumbar senyum dan salam tiap dengan muslimah ataupun muslim lainnya. Karena di dalam salam terkandung doa dan di dalam senyum terkandung kebahagiaan bagi orang lain.
  • Menutup aurat dengan menggunakan jilbab
Aurat adalah bagian dari tubuh seseorang yang tidak diperbolehkan untuk diperlihatkan pada lawan jenisnya. Rambut merupakan salah satu perhiasan dari seorang wanita yang wajib ditutup, apalagi di hadapan seseorang yang bukan muhrimnya.

Adapun dalil yang memperjelas hal tersebut adalah:
"Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'hendaklah
mereka menahan pandangannya, memelihara kemaluannya,
dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) tampak darinya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kerudung ke dadanya, ..."
(Q.s. An-Nuur: 31).

Jilbab merupakan kain yang dipakai sebagai tutup kepala, dan menjulur sampai ke dada.
Pada zaman sekarang kita melihat masih banyak kaum muslimah yang enggan untuk menggunakan jilbab. Padahal sudah jelas bahwa jilbab dapat menjaga dirinya dari fitnah yang kapan saja bisa datang padanya Ada bermacam-macam alasan mereka yang tidak ilmiah untuk menolak pemakaian jilbab dan untuk membela kesalahannya. Diantara alasan-alasan mereka adalah sebagai berikut :

a. Memakai jilbab itu tidak modern
Bagi wanita yang tidak memiliki prinsip dan pegangan, kemodernan itu diukur dari cara mereka berpakaian padahal jenis pakaian mereka yang sering kita jumpai ( mengumbar aurat ) tidak mengarah kepada kemodernnan tetapi mengarah kebinatangan yang rendah derajatnya.

b. Kehormatan wanita dan mahkotanya bukan terletak pada jilbab
Mereka beranggapan bahwa hakekat kehormatan manusia itu terletak pada akhlak dan imannya. Padahal dengan mereka memakai jilbab mereka telah menjaga dan memelihara imannya dengan cara menutup aurat ( jilbab).

c. Tidak perlu memakai jilbab jika dirinya sudah merasa terlindungi
Wanita-wanita tersebut beranggapan bahwa dirinya sudah terlindungi. Itu berarti mereka mampu memelihara dan membenahi diri. Tetapi dapatkah seseorang dikatakan mampu memelihara dan membenahi diri jika mereka masih mengumbar aurat di depan umum ?

d. Tidak memakai jilbab tetapi iman dan islam tertanam kuat dalam hati lebih baik dari pada memakai jilbab namun iman dan islamnya lemah.

Secara logika bagaimana bisa dikatakan iman dan islam tertanam kuat dalam hati jika syariat seperti menutup aurat tidak diamalkan dalam kehidupan. Besar kemungkinan bahwa yang memakai jilbablah yang iman dan islamnya tertanam kuat dalam hati karena mereka mau melaksanakan syariat islam untuk menutup aurat.

Ada sebagian wanita yang berjilbab bukan untuk menutup aurat mereka akan tetapi dengan tujuan mengikuti mode, agar lebih anggun dan alasan lainnya. Sehingga walaupun mereka berjilbab tetapi masih memperlihatkan lekuk tubuh mereka.

Tidak hanya itu mereka menghina wanita muslimah yang mengenakan jilbab yang syar’i, dengan mengatakan itu pakaian orang kolot, pakaian orang radikal, dan mereka mengatakan jilbab (yang syar’i) adalah budaya arab yang sudah ketinggalan zaman, serta banyak lagi ejekan-ejekan yang tidak pantas keluar dari mulut seorang muslim. Hal ini karena ketidak pedulian mereka untuk mencari ilmu tentang pakaian wanita muslimah yang syar’i.

Rasullullah sendiri telah memerintahkan kepada umat perempuannya agar menggunakan jilbab.Seperti yang telah diriwayatkan oleh Asy-Syaikhani (Bukhari & Muslim) dan juga oleh perawi lainnya dari Ummu Athiyah radhiyallahu anha bahwa Rasulullah berkata: aku perintahkan kalian agar keluar pada hari Idul Fitri maupun Idul Adha , baik para gadis yang menginjak akil baligh, wanita-wanita yang sedang haidh maupun wanita-wanita pingitan. Wanita-wanita yang haidh tetap meninggalkan shalat namun mereka dapat menyaksikan kebaikan (mendengarkan nasehat) dan dakwah kaum muslimin. Aku bertanya: Ya, Rasulullah, salah seorang dari kami ada yang tidak memiliki jilbab? Beliau menjawab: Kalau begitu hendaklah saudarinya meminjamkan jilbabnya(agar ia keluar dengan berjilbab) (Hadits Shahih mutafaq alai)

Dari hadits tersebut dapat dimengrti bahwa wanita jika keluar rumah harus menggunakan jilbab. Mereka tidak boleh meninggalkan rumah jika tidak menggunakan jilbab.
  • Menjaga pakaian
Rasulullah sangat menyenangi penampilan yang baik dan menyuruh untuk berpakian yang baik.,rapi,dan bersih. Namun hal tersebut harus disertai oleh sikap sederhana dan tidak memamerkan kemewahan.Wanita muslimah harus pandai menjaga penampilan dirinya tanpa berlebih-lebihan dan tidak memamerkan kemewahan. Wanita mempunyai keistimewaan tersendiri yaitu bentuk tubuh yang menggiurkan dan dapat merontokkan kaum adam. Oleh karena itu seorang muslimah harus berpakaian seperti yang telah dianjurkan oleh agama. Adapun syarat-syarat pakaian yang baik untuk seorang muslimah yang telah dianjurkan oleh agama adalah sebagai berikut :
a. Kainnya tidak transparan
b. Harus longgar ( tidak ketat ) sehingga tidak menggambarkan lekuk tubuh
c. Tidak menyerupai pakaian laki-laki.
d. Tidak menyerupai wanita-wanita kafir.
e. Bukan untuk mencari popularitas.
Readmore »» Adab pergaulan wanita dalam islam

Kerapan Sapi


Kerapan atau karapan sapi adalah satu istilah dalam bahasa Madura yang digunakan untuk menamakan suatu perlombaan pacuan sapi. Ada dua versi mengenai asal usul nama kerapan. Versi pertama mengatakan bahwa istilah “kerapan” berasal dari kata “kerap” atau “kirap” yang artinya “berangkat dan dilepas secara bersama-sama atau berbondong-bondong”. Sedangkan, versi yang lain menyebutkan bahwa kata “kerapan” berasal dari bahasa Arab “kirabah” yang berarti “persahabatan”. Namun lepas dari kedua versi itu, dalam pengertiannya yang umum saat ini, kerapan adalah suatu atraksi lomba pacuan khusus bagi binatang sapi. Sebagai catatan, di daerah Madura khususnya di Pulau Kangean terdapat lomba pacuan serupa yang menggunakan kerbau. Pacuan kerbau ini dinamakan mamajir dan bukan kerapan kerbau.

Asal usul kerapan sapi juga ada beberapa versi. Versi pertama mengatakan bahwa kerapan sapi telah ada sejak abad ke-14. Waktu itu kerapan sapi digunakan untuk menyebarkan agama Islam oleh seorang kyai yang bernama Pratanu. Versi yang lain lagi mengatakan bahwa kerapan sapi diciptakan oleh Adi Poday, yaitu anak Panembahan Wlingi yang berkuasa di daerah Sapudi pada abad ke-14. Adi Poday yang lama mengembara di Madura membawa pengalamannya di bidang pertanian ke Pulau Sapudi, sehingga pertanian di pulau itu menjadi maju. Salah satu teknik untuk mempercepat penggarapan lahan pertanian yang diajarkan oleh Adi Polay adalah dengan menggunakan sapi. Lama-kelamaan, karena banyaknya para petani yang menggunakan tenaga sapi untuk menggarap sawahnya secara bersamaan, maka timbullah niat mereka untuk saling berlomba dalam menyelesaikannya. Dan, akhirnya perlombaan untuk menggarap sawah itu menjadi semacam olahraga lomba adu cepat yang disebut kerapan sapi.

Macam-macam Kerapan Sapi :
Kerapan sapi yang menjadi ciri khas orang Madura ini sebenarnya terdiri dari beberapa macam, yaitu:
  • 1. Kerap Keni (kerapan kecil)
Kerapan jenis ini pesertanya hanya diikuti oleh orang-orang yang berasal dari satu kecamatan atau kewedanaan saja. Dalam kategori ini jarak yang harus ditempuh hanya sepanjang 110 meter dan diikuti oleh sapi-sapi kecil yang belum terlatih. Sedangkan penentu kemenangannya, selain kecepatan, juga lurus atau tidaknya sapi ketika berlari. Bagi sapi-sapi yang dapat memenangkan perlombaan, dapat mengikuti kerapan yang lebih tinggi lagi yaitu kerap raja.

  • Kerap Raja (kerapan besar)
Perlombaan yang sering juga disebut kerap negara ini umumnya diadakan di ibukota kabupaten pada hari Minggu. Panjang lintasan balapnya sekitar 120 meter dan pesertanya adalah para juara kerap keni.

  • Kerap Onjangan (kerapan undangan)
Kerap onjangan adalah pacuan khusus yang para pesertanya adalah undangan dari suatu kabupaten yang menyelenggarakannya. Kerapan ini biasanya diadakan untuk memperingati hari-hari besar tertentu.

  • Kerap Karesidenen (kerapan tingkat keresidenan)
Kerapan ini adalah kerapan besar yang diikuti oleh juara-juara kerap dari empat kabupaten di Madura. Kerap karesidenan diadakan di Kota Pamekasan pada hari Minggu, yang merupakan acara puncak untuk mengakhiri musim kerapan.

  • Kerap jar-jaran (kerapan latihan)
Kerapan jar-jaran adalah kerapan yang dilakukan hanya untuk melatih sapi-sapi pacuan sebelum diturunkan pada perlombaan yang sebenarnya.

Pihak-pihak yang Terlibat dalam Permainan Kerapan Sapi;
Kerapan sapi adalah salah satu jenis permainan rakyat yang banyak melibatkan berbagai pihak, yang diantaranya adalah:
(1) pemilik sapi pacuan;
(2) tukang tongko (orang yang bertugas mengendalikan sapi pacuan di atas kaleles);
(3) tukang tambeng (orang yang menahan tali kekang sapi sebelum dilepas);
(4) tukang gettak (orang yang menggertak sapi agar pada saat diberi aba-aba dapat melesat dengan cepat);
(5) tukang tonja (orang yang bertugas menarik dan menuntun sapi); dan
(6) tukang gubra (anggora rombongan yang bertugas bersorak-sorak untuk memberi semangat pada sapi pacuan).

Jalannya Permainan :
Sebelum kerapan dimulai semua sapi-kerap diarak memasuki lapangan. Kesempatan ini selain digunakan untuk melemaskan otot-otot sapi, juga merupakan arena pamer keindahan pakaian dan hiasan dari sapi-sapi yang akan dilombakan. Setelah parade selesai, pakaian dan seluruh hiasan itu mulai dibuka. Hanya pakaian yang tidak mengganggu gerak tubuh sapi saja yang masih dibiarkan melekat.

Setelah itu, dimulailah lomba pertama untuk menentukan klasemen peserta. Seperti dalam permainan sepak bola, dalam babak ini para peserta akan mengatur strategi untuk dapat memasukkan sapi-sapi pacuannya ke dalam kelompok “papan atas” agar pada babak selanjutnya (penyisihan), dapat berlomba dengan sapi pacuan dari kelompok “papan bawah”.

Selanjutnya adalah babak penyisihan pertama, kedua, ketiga dan keempat atau babak final. Dalam babak penyisihan ini, permainan memakai sistem gugur. Dengan perkataan lain, sapi-sapi pacuan yang sudah dinyatakan kalah, tidak berhak lagi ikut dalam pertandingan babak selanjutnya. Sedangkan, bagi sapi pacuan yang dinyatakan sebagai pemenang, nantinya akan berhadapan lagi dengan pemenang dari pertandingan lainnya. Begitu seterusnya hingga tinggal satu pemain terakhir yang selalu menang dan menjadi juaranya.

Nilai budaya:
Permainan kerapan sapi jika dicermati secara mendalam mengandung nilai-nilai yang pada gilirannya dapat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai itu adalah: kerja keras, kerja sama, persaingan, ketertiban dan sportivitas.

Nilai kerja keras:
nilai kerja keras tercermin dalam proses pelatihan sapi, sehingga menjadi seekor sapi pacuan yang mengagumkan (kuat dan tangkas). Untuk menjadikan seekor sapi seperti itu tentunya diperlukan kesabaran, ketekunan dan kerja keras. Tanpa itu mustahil seekor sapi aduan dapat menunjukkan kehebatannya di arena kerapan sapi.

Nilai kerja sama:
nilai kerja sama tercermin dalam proses permainan itu sendiri. Permainan kerapan sapi, sebagaimana telah disinggung pada bagian atas, adalah suatu kegiatan yang melibatkan berbagai pihak. Pihak-pihak itu satu dengan lainnya saling membutuhkan. Untuk itu, diperlukan kerja sama sesuai dengan kedudukan dan peranan masing-masing. Tanpa itu mustahil permainan kerapan sapi dapat terselenggara dengan baik.

Nilai persaingan:
nilai persaingan tercermin dalam arena kerapan sapi. Persaingan menurut Koentjaraningrat (2003: 187) adalah usaha-usaha yang bertujuan untuk melebihi usaha orang lain dalam masyarakat. Dalam konteks ini para peserta permainan kerapan sapi berusaha sedemikian rupa agar sapi aduannya dapat berlari cepat dan mengalahkan sapi pacuan lawan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, masing-masing berusaha agar sapinya dapat melakukan hal itu sebaik-baiknya. Jadi, antarpeserta bersaing dalam hal ini.

Nilai ketertiban:
nilai ketertiban tercermin dalam proses permainan kerapan sapi itu sendiri. Permainan apa saja, termasuk kerapan sapi, ketertiban selalu diperlukan. Ketertiban ini tidak hanya ditunjukkan oleh para peserta, tetapi juga penonton yang mematuhi peraturan-peraturan yang dibuat. Dengan sabar para peserta menunggu giliran sapi-sapi pacuannya untuk diperlagakan. Sementara, penonton juga mematuhi aturan-aturan yang berlaku. Mereka tidak membuat keonaran atau perbuatan-perbuatan yang pada gilirannya dapat mengganggu atau menggagalkan jalannya permainan.

nilai sportivitas:
nilai sportivitas tercermin tidak hanya dari sikap para pemain yang tidak berbuat curang saat berlangsungnya permainan, tetapi juga mau menerima kekalahan dengan lapang dada.
Readmore »» Kerapan Sapi
 

chocolate only © 2008. Design By: SkinCorner